Presiden Prabowo Subianto, Ahad, 29 Juni 2025 melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium Antam-IBC-CBL.
Proyek ekosistem industri baterai listrik ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri dari 6 (enam) proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
Perinciannya, lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan 1 (satu) proyek dikembangkan di Karawang. Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar US$ 5,9 miliar dan mencakup area seluas 3.023 hektare serta mampu menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, pertumbuhan ekonomi lokal, dan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.
Dengan berdirinya eksosistem industri baterai kendaraan listrik ini diharapkan akan merangsang berkembangnya industri turunan dari sekotor ini. Baik dari produksi, penggunaan, dan daur ulang termasuk manufaktur bahan baku baterai, produksi sel baterai, perakitan baterai, pembuatan kendaraan listrik, serta daur ulang baterai bekas.
Selain itu, juga diharapkan tumbuh industri pendukung seperti penyedia komponen, jasa pemeliharaan, dan penelitian & pengembangan.
Berikut adalah beberapa turunan pabrik baterai kendaraan listrik:
1. Manufaktur Bahan Baku:
- Nikel dan Kobalt:
Nikel dan kobalt merupakan komponen utama dalam baterai lithium-ion. Peningkatan permintaan baterai EV mendorong investasi dalam pemurnian dan pengolahan nikel dan kobalt.
- Bahan Kimia Baterai:
Industri batterai berbahan nikel juga bisa memicu kebutuhan akan bahan kimia lain seperti litium, mangan, dan grafit yang digunakan dalam produksi sel baterai.
2. Produksi Sel Baterai:
Pabrik sel baterai bekerja sama dengan perusahaan otomotif untuk menyediakan sel baterai yang dibutuhkan untuk kendaraan mereka.
3. Perakitan Baterai:
Pabrik perakitan baterai mengumpulkan sel-sel baterai yang diproduksi oleh pabrik sel baterai, kemudian merakitnya menjadi modul dan paket baterai yang siap digunakan dalam kendaraan listrik.
4. Manufaktur Kendaraan Listrik:
Pabrik baterai EV akan mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik. Kendaraan listrik membutuhkan baterai yang handal dan efisien, yang dipasok oleh pabrik baterai.
5. Daur Ulang Baterai Bekas:
Masa pakai baterai EV terbatas, sehingga diperlukan sistem daur ulang yang efisien untuk mengelola baterai bekas.
6. Industri Pendukung:
Perusahaan penyedia komponen, seperti inverter, charger, dan sistem manajemen baterai hingga sektor jasa pemeliharaan dan perbaikan kendaraan listrik dan sistem baterai, juga penelitian dan pengembangan teknologi baterai baru akn menjadi pelengkap dari ekosistem industri ini.