Pemerintah sukses meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi laut melalui kebijakan potongan tarif kapal penumpang sebesar 50%. Stimulus yang berlaku hingga 31 Juli 2025 ini diproyeksikan akan menarik hingga 821.240 penumpang. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menggenjot konsumsi domestik melalui peningkatan mobilitas, khususnya di sektor transportasi laut yang krusial bagi wilayah kepulauan.

Target Pemerintah mendongkrak konsumsi domestik melalui peningkatan mobilitas, khususnya di sektor transportasi laut menuai hasil positif, khususnya melalui strategi potong harga tiket hingga 50%. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, berdasar data pada 13 Juni, realisasi penumpang kapal penyeberangan antar pulau mencapai 150.150 orang, meningkat menjadi 176.051 pada 14 Juni, 204.414 pada 15 Juni, dan 213.658 pada 16 Juni.

Kementerian Perhubungan memproyeksikan ada sekitar 821.240 penumpang hingga akhir Juli 2025, yang bisa meningkatkan pendapatan mencapai Rp134 miliar. Sebelumnya, pemerintah menjanjikan potongan harga untuk sekitar 11 juta tiket perjalanan. Stimulus senilai total Rp940 miliar ini berlaku untuk moda transportasi kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama periode libur Juni-Juli 2025. Secara rinci, diskon 30 persen diberikan untuk 3.522.464 tiket kereta api, dengan total nilai potongan mencapai Rp300 miliar.

Sementara itu, 6 juta penumpang pesawat ekonomi akan mendapatkan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sebesar 6 persen, dengan alokasi diskon senilai Rp430 miliar. Terakhir, pada sektor angkutan penyeberangan, pemerintah mengalokasikan stimulus Rp210 miliar untuk potongan tarif bagi 506.830 penumpang dan 1.169.053 kendaraan.