Kenaikan harga bahan baku sulfur hingga tiga kali lipat di tengah persoalan kelebihan pasokan bahan baku nikel, benar-benar membebani operasional pabrik nikel di Indonesia. Hal ini membuat keuntungan mereka terhambat.
Beberapa produsen yang terdampak antara lain:
- Harita Nickel
- Lygend Resources & Technology
- Nickel Industries Ltd, yang didukung oleh Tsingshan Holding Group Co
- PT. Harum Energy di Weda Bay
Tercatat harga sulfur sudah tiga kali naik dalam setahun terakhir karena naiknya permintaan.
Hal itu menjadi masalah bagi produsen di Indonesia yang menggunakan teknik high pressure acid leach (HPAL) yang memungkinkan peleburan untuk mengekstraksi logam dari bijih bermutu rendah dengan bahan kimia, sehingga tidak perlu menggunakan tanur tinggi.
Dampak meningkatnya pasokan logam nikel untuk baterai mobil antara lain:
- Penurunan harga, terendah sejak 2020
- Menimbulkan tantangan bagi industri, pemerintah dan pemangku kepentingan
- Keuntungan pabrik HPAL yang sedikit
Sumber : Bloomberg