SUAR Viewsletter

Indonesia kembali mengalami surplus neraca perdagangan sebesar US$4,30 miliar pada Mei 2025.

Daftar Isi

Weekday BRIGHT

Senin, 2 Juli 2025

Selamat pagi Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

HIGHLIGHT

Neraca Perdagangan Konsisten Surplus 61 Kali

Indonesia kembali mengalami surplus neraca perdagangan sebesar US$ 4,30 miliar pada Mei 2025. Angka ini menorehkan catatan sebagai  surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Capaian ini dipicu oleh surplus pada sektor non-migas, seperti lemak, minyak hewani, nabati dan besi baja, menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), yang disampaikan Selasa, 1 Juli 2025. 

BPS juga mencatat ekspor Indonesia mencapai US$ 24,61 miliar atau naik 9,68% dibanding dengan periode sama Mei 2024. Sementara impor mencapai US$ 20,31 miliar, atau naik 4,14 % dibanding Mei 2024.

"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Periode Januari - Mei 2025, ekspor ke negara mitra utama seperti Tiongkok (US$ 24,25 miliar), Amerika Serikat (US$ 12,11 miliar), dan India (US$ 7,28 miliar) juga menopang kinerja ekspor nasional. 

Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, dan nikel. Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 20,25 persen dan 7,32 persen.

Surplus neraca perdagangan Mei 2025 (US$ 4,30 miliar) terutama ditopang oleh surplus nonmigas (US$ 5,83 miliar), dengan penyumbang terbesar adalah:

  • Lemak & minyak hewani/nabati (HS15) – surplus US$12,44 miliar.
  • Bahan bakar mineral (HS27) – surplus US$11,51 miliar.
  • Besi & baja (HS72) – surplus US$7,53 miliar.

Namun, defisit migas masih terjadi, sebesar US$ 1,53 miliar dari impor minyak mentah dan hasil minyak.

LIGHT

Inflasi Juni 2025  Capai 1,87%

Tingkat inflasi pada Juni 2025 mencapai 1,87% secara tahunan (year on year/yoy), atau lebih rendah ketimbang inflasi pada Juni 2024 sebesar 2,51%, demikian dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS). 

Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar. Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi tahunan sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,28 pada Juni tahun lalu menjadi 108,27 pada Juni 2025. 

"Secara year on year pada Juni 2025, terjadi inflasi sebesar 1,87%," katanya dalam press conference Selasa. 

Adapun komoditas penyumbang inflasi berasal dari kebutuhan pokok, seperti beras, kelapa, tomat, dan santan jadi.

Sementara berdasarkan kelompok pengeluarannya, BPS mencatat inflasi tahunan didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menyumbang inflasi paling tinggi sebesar 9,3%. Masuk di dalamnya juga barang seperti emas dan perhiasan.

Inflasi provinsi y-o-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 3,00 persen dengan IHK sebesar 111,03 dan terendah terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 108,41. 

Sedangkan deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 0,67 persen dengan IHK sebesar 107,22 dan terendah terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 106,61. 

Menurut laporan BPS, hampir seluruh komponen, baik harga yang diatur pemerintah, harga pangan bergejolak (volatile foods), dan inflasi inti mengalami inflasi. 

Tren Kenaikan Kunjungan Wisatawan Negeri Tetangga

Badan Pusat Statistik (BPS) pada, Selasa, 1 Juli 2025 mengumumkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Mei 2025 tercatat meningkat secara bulanan dan tahunan. Perinciannya, kunjungan wisman dari pintu masuk utama tercatat sebanyak 1.160.217 kunjungan, sementara yang masuk melalui pintu masuk perbatasan adalah 145.783 kunjungan.

Sehingga secara total, jumlah kunjungan wisman adalah 1,31 juta atau meningkat 12,15% month to month (mtm) dan 14,01% year on year (yoy). Sedangkan sepanjang Januari hingga Mei 2025, total kunjungan wisman mencapai 5,63 juta kunjungan atau meningkat 7,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024

Kunjungan wisman paling banyak datang dari Malaysia dengan kontribusinya sebesar 18,26%, disusul oleh Australia yang berkontribusi 11,31%, dan Singapura sebesar 9,68%. Jika dibandingkan dengan bulan April 2025, terjadi peningkatan kunjungan dari Malaysia dan Singapura, sementara kunjungan dari Australia menurun. Sementara itu, kunjungan wisman dari ketiga negara tersebut dibandingkan dengan bulan Mei 2024 mengalami peningkatan. 

BEACON

Tren Naik Inflasi Juni 2025 

Inflasi Juni 2025 tercatat sebesar 0,19 persen secara bulanan (m-to-m) dan 1,87 persen secara tahunan (yoy). Inflasi tahunan ini lebih besar dibandingkan kondisi Mei 2025 yang tercatat 1,60 persen. Kenaikan inflasi di bulan Juni ini terbesar disebabkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar. 

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi tahunan Juni 2025, antara lain beras, ikan segar, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin, bahan bakar rumah tangga, dan lainnya. Sedangkan komoditas yang memberikan andil pada deflasi antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, kentang, dan sebagainya. 

Meski mengalami kenaikan, inflasi Juni masih dalam koridor aman yang ditetapkan pemerintah. Dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2025, pemerintah mematok tingkat inflasi di angka 2,5 persen secara tahunan. 

SPARK

World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) ke-14

Ini merupakan ajang internasional yang mempertemukan pada Wali Kota dari berbagai negara untuk bertukar ide dan pengalaman dalam pembangunan kota.  

Selain Wali Kota, juga hadir berbagai pakar tata kelola kota, serta pelaku industri untuk membahas isu-isu strategis perkotaan, mulai dari keberlanjutan, kelayakhunian, hingga transformasi digital.  Forum ini akan digelar pada 2-4 Juli 2025 di Vienna, Austria.

Dalam ajang dua tahunan tersebut, hanya pemimpin dari dua kota dari Indonesia yang diundang secara resmi sebagai delegasi, yakni Wali Kota Makassar dan Bogor.

International Conference on Creative and Innovative Technology in Education (i-CITE) 2025

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) bekerja sama dengan Faculty of Educational Sciences and Technology, Universiti Teknologi Malaysia (FEST UTM) sukses menyelenggarakan The 4th International Conference on Creative and Innovative Technology in Education (i-CITE) 2025 secara daring melalui platform Webex.

Konferensi internasional yang telah memasuki tahun keempat ini menjadi forum strategis bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berbagi gagasan mengenai peran teknologi dalam transformasi pendidikan abad ke-21.

Konferensi Ekonomi Digital Global 2025 (GDEC 2025)

Konferensi Ekonomi Digital Global 2025 (GDEC 2025) akan resmi dibuka pada 2 Juli 2025 di Beijing, China. Mengusung tema "Membangun Kota Ramah Digital", konferensi tahun ini akan terdiri dari beberapa acara, seperti: upacara pembukaan, forum utama, forum tematik, dan acara khusus. Konferensi ini bertujuan menyediakan platform untuk pertukaran dan kerja sama dalam pengembangan ekonomi digital global, dengan menekankan pada keharmonisan antara teknologi dan kemanusiaan, kota dan ekosistem. 

SHINE

“Jangan pernah menyerah hanya karena orang lain meremehkan impian Anda. Anda yang paling tahu potensi diri Anda.” Gary Vaynerchuk, Pengusaha dan Penulis.

Selamat beraktivitas Chief.

Tim SUAR