Viewsletter: Weekday Bright, Kamis, 10 Juli

Menghadapi Keputusan Pemerintahan Presiden Donald Trump yang mamatok tarif produk Indonesia yang masuk Amerika Serikat hingga 32%, Pemerintah akan tetap melakukan negosiasi ulang.

Viewsletter: Weekday Bright, Kamis, 10 Juli
Daftar Isi

Selamat pagi Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Cara Indonesia Hadapi Tarif Trump

A golden trump head stands before stacks of money.
Photo by Igor Omilaev / Unsplash

Menghadapi Keputusan Pemerintahan Presiden Donald Trump yang mamatok tarif produk Indonesia yang masuk Amerika Serikat hingga 32%, Pemerintah akan tetap melakukan negosiasi ulang.

Selain itu juga dilakukan kombinasi deregulasi dan dorongan transaksi langsung antar pelaku usaha. Kerjasama Business to business dianggap jadi jalan keluar atas ancaman kebutuan perdagangan Indonesia-Amerika Serikat.

Jauh sebelum tarif diketok, Pemerintah mendorong sektor swasta untuk segera menyepakati transaksi perdagangan atau investasi dengan mitra mereka di Amerika Serikat. Progresnya:

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembelian gandum senilai US$1,25 miliar antara pelaku usaha Indonesia dan AS
Total nilai kesepakatan B2B yang dicapai telah melebihi nilai defisit perdagangan yang dikeluhkan oleh pihak AS.

Beberapa perkambangan lain ada kesepakatan busines to business yang sudah diteken:

PT Pertamina (Persero) telah meneken nota kesepahaman terkait impor minyak mentah (crude oil) dari Amerika Serikat (AS). Dalam dokumen kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) itu, Pertamina siap memborong LPG, bensin dan minyak mentah dari AS.
FKS Group dan PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk telah menandatangani perjanjian pembelian jagung dari Cargill, termasuk Sorbitol Syrup dan Sorbitol Powder, Maltitol, Dextrose Monohydrate, Maltose Syrup, dan Maltodextrine.

Pemerintah juga menyiapkan fondasi jangka panjang lewat reformasi regulasi. Pemerintah menilai bahwa Indonesia masih memiliki peluang untuk mengubah hasil akhir kebijakan tarif, dengan mengedepankan posisi strategis Indonesia dalam perdagangan global.

Berita lengkap bisa dibaca disini.

Penggerak Ekonomi Gaya Baru Bernama Jastip

Geliat perekonomian dalam gelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) atau yang lebih akrab disapa PRJ, menjadi lebih dinamis berkat fenomena bisnis jasa titip atau jastip.

Jastip merupakan model bisnis di mana seorang individu yang disebut sebagai jastiper, menawarkan diri untuk membelikan dan mengirimkan barang dari suatu lokasi tertentu (misalnya pameran, kota lain, atau toko eksklusif) kepada pelanggan yang tidak bisa mengakses lokasi tersebut secara langsung.

Jastiper mendapatkan biaya jasa dari setiap transaksi, memungkinkan pelanggan mendapatkan barang incaran tanpa perlu datang sendiri, sekaligus menciptakan peluang ekonomi fleksibel bagi jastiper.

Beberapa tenant di PRJ mengaku lebih diuntungkan dengan kehadiran jastiper ini. Dagangan mereka lebih laku karena ada tenaga pemasar yang bisa menjangkau wilayah lebih luias, tak hanya di area pameran. Sedangkan para jastiper mendapat keuntungan dari margin penjulan ke klien yang berada di tempat jauh.

Mereka memiliki metode pemasaran unik, emmenfaatkan teknologi informasi yang memungkinkan konsumen yang tak bisa datang lamgsung mengetahui keungulan produk yang ditawarkan.

Berita lengkap bisa dibaca disini.

Berharap Berkah Tarif Tembaga

brown wooden round barrels on brown wooden floor
Photo by Karim Ghantous / Unsplash

Harga tembaga melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana tarif 50% atas tembaga impor. Kebijakan Trump ini memicu kejutan di pasar global. Di tengah kegaduhan ini, Indonesia punya peluang strategis untuk mengambil alih sebagian pasar dan memperkuat ketahanan fiskalnya lewat ekspor dan bea keluar.

Lonjakan harga tembaga akibat  sentimen Trump membawa harga tembaga ke level US$5,676 per pon atau sekitar $12.510 per ton, meningkat 3,58% dalam sehari.

Kenaikan ini mempertegas tren global sejak 2024 akibat defisit pasokan dari Amerika Latin dan permintaan yang terus meroket dari sektor kendaraan listrik dan AI. Bank of America memproyeksikan harga akan menyentuh US$5,44 per pon pada 2026, sementara International Copper Study Group memprediksi konsumsi global tahun ini akan menembus 25,88 juta ton.

Sementara negara-negara eksportir tembaga besar seperti Peru dan Meksiko bersiap terkena dampak tarif, Indonesia justru berada dalam posisi berbeda.

Data ekspor dari Satudata Kemendag menunjukkan bahwa dari Januari hingga April 2024, Indonesia mengekspor bijih tembaga senilai US$2,26 miliar dan produk tembaga serta turunannya sebesar US$781 juta.

Sebagian besar ekspor ini tidak ditujukan ke AS, melainkan ke Cina dan kawasan Asia lainnya. Artinya, beban tarif AS terhadap tembaga bukan risiko besar bagi RI, melainkan potensi untuk mengisi kekosongan pasokan global.

Ingin baca lebih lengkap, silakan klik di sini.

Sekolah Rakyat dan Kemiskinan

Kementerian Sosial (Kemensos) mulai melakukan uji coba pelaksanaan Sekolah Rakyat di dua lokasi, yakni Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi. Simulasi ini dilakukan sebelum para siswa mulai masuk sekolah pada 14 Juli 2025.

Kegiatan simulasi ini berlangsung selama dua hari pada Rabu dan Kamis 9-10 Juli 2025. Para siswa akan menjalani uji coba pembelajaran dan menginap di asrama yang telah disediakan.

Program Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada bulan ini di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025 dan sebanyak 37 titik akan dimulai di akhir Juli 2025.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Muhammad Nuh, menegaskan tiga kata kunci utama yang menjadi landasan filosofis program Sekolah Rakyat, yaitu memuliakan, menjangkau yang tak terjangkau, dan memungkinkan yang tak mungkin dari anak-anak keluarga miskin.

Berita lengkap bisa dibaca disini.

Jurang Kesenjangan Hidup Layak  

Indonesia adalah negara dengan biaya hidup relatif murah berdasarkan World Population Review 2025. Dalam laporan itu, Indonesia berada di posisi ke 37 dengan biaya hidup US$567 atau Rp9 juta per bulan. Sebagai pembanding, Nigeria merupakan negara dengan biaya hidup termurah, yakni US$355 per bulan. Sementara Monako adalah negara yang biaya hidupnya termahal, yaitu US$6.538 per bulan.

Namun, di Indonesia, biaya hidup sebesar US$567 per bulan tersebut jauh di atas rata-rata upah atau penghasilan masyarakat di Indonesia, atau bisa dikatahan tinggi buat Masyarakat Indoensia kebanyakan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan rata-rata upah di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir (2015-2025) berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan. Baru tahun 2024 upah mencapai angka Rp3.040.719 dan tahun 2025 menjadi Rp3.094.818.

Biaya hidup yang relatif lebih tinggi dibandingkan penghasilan yang diterima menunjukkan masih adanya kesenjangan sosial. Dilihat dari data BPS mengenai Rasio Gini, kesenjangan kesejahteraan masyarakat Indonesia masih cukup lebar, dengan indeks 0,381 (2024).

Singapore International Jewelery Expo 2025

Bagi sebagian orang perhiasan adalah gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan.Beberapa perhiasan seperti berlian hingga mutiara menjadi incaran untuk koleksi, terutama bagi perempuan. Selain toko perhiasan pameran perhiasan juga menjadi acara yang kerap didatangi untuk menambah koleksi perhiasan.

Pameran perhiasan internasional 2025 akan diadakan di Sands Hall, kawasan Marina Bay Sands SIngapura pada 10 hingga 13 Juli,untuk mengikuti rangakaian pameran ini peserta diwajibkan untuk registrasi terlebih dahulu. Ini juga menjadi ajang pertemuan antara kolektor maupun pembeli perhiasan.

Selain pameran acara ini akan ada doorprize perhiasan mulai dari 2 ribu dolar Singapura tergantung dengan jenisnya. Acara ini merupakan kolaborasi antara ICCS (Italian Chamber of Commerce in Singapore ) dan IEG Asia untuk dalam rangka pembaharuan perjanjian kerjasama.

💡
Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi
Leonardo da Vinci


Selamat beraktifitas Chief.

Tim SUAR

Baca selengkapnya