Lomba pacu jalur orang terkaya dunia berlangsung seru. Info terakhir dari Fortune, Larry Ellison telah melampaui kekayaan bersih Mark Zuckerberg, menjadikannya orang kedua terkaya di dunia di usia 80 tahun.
Kekayaan bersih Ellison, menurut Bloomberg Billionaires Index, kini mencapai $251 miliar. Yakni, setelah bertambah hampir $60 miliar hanya di tahun 2025.
Kekayaan pendiri Oracle ini berasal dari kepemilikan 40% saham perusahaan basis data yang ia dirikan pada 1977 dan telah naik 41% sepanjang tahun ini. Satu lonjakan signifikan dalam dua minggu terakhir.
Sebagaimana halnya langkah CEO Nvidia Jensen Huang, kekayaan Ellison melonjak seiring dengan keputusan yang terus mendukung saham-saham AI.
Seperti CEO Nvidia Jensen Huang, kekayaan Ellison melonjak seiring dengan langkahnya untuk terus mendukung saham-saham AI.
Di tengah volatilitas pasar di era Trump 2.0, saham AI telah mencetak beberapa tonggak penting. Terbaru, Huang mengonfirmasi bahwa pemerintah mengizinkan perusahaannya untuk mulai mengirim chip canggih ke Tiongkok.
Namun, Ellison juga termasuk salah satu raksasa teknologi yang berdiri di lingkaran Presiden Trump. Hal ini tampak ketika Gedung Putih mengumumkan Stargate, proyek yang bertujuan melesatkan AS di atas kompetisi apa pun di bidang AI.
Oracle, bersama SoftBank, OpenAI, dan MGX, menjadi pendiri ekuitas awal dalam organisasi yang akan menginvestasikan $500 miliar ke infrastruktur AI dalam empat tahun ke depan.
Oracle dan OpenAI juga terlibat lebih jauh sebagai mitra teknologi kunci bersama Arm, Microsoft, dan Nvidia.
Tetapi, lonjakan Oracle dalam beberapa pekan terakhir juga didorong oleh kinerjanya sendiri, termasuk pengumuman hasil akhir tahun yang spektakuler dan komitmen gencar pada investasi AI.
Dalam laporan tahunan fiskal yang dirilis Mei lalu, Oracle mengungkapkan pendapatan Q4 sebesar $15,9 miliar (naik 11%), dengan kewajiban kinerja tersisa melonjak 41% menjadi $138 miliar.
Terakhir, perusahaan itu semakin memperkuat komitmennya pada infrastruktur AI dengan mengumumkan investasi $3 miliar di Jerman dan Belanda untuk meningkatkan layanan cloud dan AI.

Namun, kendati investor berduyun-duyun ke Oracle, analis masih ragu seberapa tinggi perusahaan ini bisa melambung.
Setelah laporan keuangan Oracle keluar Juni lalu, analis Goldman Sachs mempertahankan peringkat ‘netral’.
“Meski kami terkesan dengan momentum permintaan OCI [Oracle Cloud Infrastructure], kami masih melihat risiko Oracle mungkin berinvestasi berlebihan pada siklus pelatihan yang rendah margin dan padat modal, yang bisa membebani arus kas bebas di masa mendatang,” catat amalis Goldman Sachs.
Ellison Ubah Komitmen pada Giving Pledge
Sementara itu, pekan ini Ellison juga mengumumkan niatnya untuk mengubah komitmennya pada Giving Pledge, janji yang dibuat oleh orang-orang terkaya dunia untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan filantropi.
Ellison secara publik menandatangani pledge—yang diluncurkan Bill Gates, mantan istrinya Melinda French Gates, dan Buffett—pada 2010 dengan janji menyumbang sekitar 95% kekayaannya.
Dalam pembaruan minggu ini, Ellison menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan sumber daya bagi kemanusiaan dan mengumumkan peluncuran Ellison Institute of Technology (EIT) di Universitas Oxford.
Melalui postingan di X, Ellison menulis bahwa ia tetap percaya pentingnya memberi ke organisasi nirlaba untuk kepentingan publik, tetapi menambahkan: “Ada cara lain yang ingin saya gunakan untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam memberi kembali kepada dunia yang kita tinggali.”
The Ellison Institute of Technology – https://t.co/7ztkr9lwof
— Larry Ellison (@larryellison) July 15, 2025
Years ago, along with Bill Gates, Warren Buffett and others, I declared support for the Giving Pledge—because I believed and continue to believe that practicing philanthropy by giving to nonprofit organizations that…
Ellison menjelaskan, upaya kemanusiaan EIT termasuk mentransformasi layanan kesehatan dengan merancang dan mendistribusikan obat-obatan penyelamat hidup generasi baru, memerangi kelaparan dunia dengan merekayasa tanaman berproduksi tinggi dan membangun jaringan global sistem penanaman dalam ruangan berbiaya rendah, serta memperlambat perubahan iklim dengan mengembangkan sistem pembangkit dan penyimpanan energi bersih yang efisien.”
“Jadi, saya mengubah janji sumbangan saya dan berjanji untuk melakukan lebih banyak—dengan memusatkan sumber daya pada Institut. Saya percaya ini akan meningkatkan peluang kami untuk memberikan solusi praktis bagi masalah kelaparan, layanan kesehatan, dan perubahan iklim,” cuit Ellison di X.
Sumber: Fortune