Dongkrak Produksi Minyak, Pasar Peru & Tunisia, Emisi Karbon, Pakai AI untuk Wisata

Kurasi peristiwa terpenting yang perlu diketahui semesta dunia usaha untuk mengawali hari.

Dongkrak Produksi Minyak, Pasar Peru & Tunisia, Emisi Karbon, Pakai AI untuk Wisata
Photo by Zach Theo / Unsplash
Daftar Isi

Selamat pagi, Chief… 

Berikut informasi penting terkait pengembangan semesta dunia usaha yang perlu mendapat perhatian hari ini berdasarkan kurasi Tim SUAR.

Jalan Menuju Kedaulatan Energi dengan Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari

  • Cita-cita pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi salah satunya hendak diwujudkan melalui peningkatan kapasitas produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada 2030. Ini menjadi tantangan lantaran produksi minyak nasional justru mengalami penurunan setiap tahunnya. Untuk mengatasinya, pemerintah harus mendorong eksplorasi minyak lebih banyak lagi.
  • Kapasitas produksi minyak per Oktober sekitar 608.000 barel per hari. Sementara kebutuhan bahan bakar minyak mencapai 1,6 juta barel per hari. Artinya, Indonesia masih harus impor minyak sekitar 1 juta barel per hari untuk memenuhi kebutuhan. Saat ini Indonesia memiliki 120 cekungan migas dan baru 20 yang dikembangkan sehingga masih terdapat 108 cekungan yang menyimpan peluang eksplorasi baru. Pemerintah juga telah menyiapkan 75 blok migas untuk penawaran dan menata regulasi agar investasi lebih pasti. Lokasi itu tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Andaman hingga Papua.

Baca selengkapnya di sini.

Pengusaha Butuh Kepastian Soal Aturan Pengupahan

  • Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh proses kebijakan pengupahan yang saat ini tengah berjalan. Catatan mereka: penghitungan upah harus berdasarkan kondisi perekonomian dan riil dunia usaha di lapangan. Dunia usaha mendukung penggunaan formula pengupahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan yang telah diperkuat oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023. 

Baca selengkapnya di sini.

Indonesia Perluas Pasar Ekspor ke Peru dan Tunisia

  • Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan memperluas pasar ekspor ke Peru melalui perjanjian perdagangan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan juga ke Tunisia melalui Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (PTA). Kesepakatan ini bertujuan memperkuat ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut, khususnya untuk memperluas pasar ekspor sejumlah komoditas. Simak cerita keberhasilan pengusaha Indonesia menembus pasar Peru. Selain itu, ada potensi pasar besar di Tunisia.

Baca selengkapnya di sini.

Indonesia Paling Top Gunakan AI untuk Wisata

  • Dalam laporan terbaru platform manajemen perhotelan SiteMinder, wisatawan asal Indonesia paling siap dalam mengadopsi penggunaan AI di hotel. Buktinya, penyedia jasa wisata dan perhotelan mulai memanfaatkan AI sebagai peningkatan layanan terhadap wisatawan.
  • Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B. Sukamdani juga telah bekerja sama dengan TemplarX, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan dan jasa hukum berbasis teknologi. Hal ini dilakukan oleh PHRI sebagai upaya memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk mendukung tata kelola dan peningkatan efektivitas layanan.

Selanjutnya baca di sini

Meneropong Potensi Pasar Data Center di Indonesia

  • Pasar pusat data di Indonesia tumbuh eksponensial, menjadikannya tujuan investasi paling menarik di Asia Tenggara. Tren ini didorong oleh volume data seluler yang mencapai titik puncaknya pada 2025 dengan perkiraan 175 zettabytes, naik dibandingkan tahun 2020 yang sekitar 44 zettabytes. Kebutuhan untuk memproses dan menyimpan data yang masif telah mengalihkan fokus perusahaan ke layanan berbasis cloud computing yang hemat biaya dan terukur. Kondisi ini menjadi peluang investasi dan bahkan menarik perhatian internasional, seperti minat yang ditunjukkan investor Finlandia di forum G-20 di Afrika Selatan belum lama ini. Minat itu menjadi bagian penting dari kesepakatan kerja sama dengan Indonesia.
  • Pesatnya laju digitalisasi tercermin dari proyeksi pasar yang ambisius. Pasar pusat data Indonesia diperkirakan mencapai 1,61 miliar dollar AS pada tahun 2025 dan diproyeksikan tumbuh pesat menjadi 3,09 miliar dolar AS pada tahun 2030, dengan CAGR 13,93%. Bahkan, dari segi kapasitas beban IT (IT load capacity), pasar diproyeksikan meningkat dari 1.440 Megawatt pada tahun 2025 menjadi 3.560 Megawatt pada tahun 2030 yang menunjukkan CAGR 19,89%. 

Baca selengkapnya di sini.

World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2025 merupakan forum ekonomi Islam internasional berskala global yang akan diselenggarakan pada 26-29 November 2025 di Pangeran Beach Hotel, Padang, Sumatera Barat. Forum ini bertujuan membangun poros ekonomi halal global dari Sumatera Barat dan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam dunia. Dengan mengambil tema "Navigating a Changing World Order," acara ini akan menghadirkan delegasi, pengusaha Muslim, investor, pemerintah, dan akademisi. Hadirnya perwakilan dari lebih dari 20 negara untuk membangun kolaborasi strategis dalam bisnis, teknologi, dan pariwisata halal melalui serangkaian acara unggulan, termasuk G2G Summit, Business Matching, Investment Window, Travel Fair, dan Modest Fashion Show. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun media sosial resmi World Islamic Entrepreneur Summit. 

Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan berlangsung Rabu, 25 November 2025, di Gedung DPR, Jakarta. Rapat lanjutan ini akan membahas kinerja penerimaan pajak nasional. Selain itu, terdapat beberapa agenda rapat lain yang akan diselenggarakan DPR RI. Informasi lebih detailnya dapat langsung diakses melalui website resmi DPR RI.

"Jangan gunakan energi Anda untuk khawatir. Gunakan energi Anda untuk percaya, untuk menciptakan, untuk belajar, untuk berpikir dan tumbuh." (Richard Phillips Feynman-Fisikawan)

Selamat beraktivitas, Chief.

Tim SUAR